Selasa, 06 Desember 2011

Kue Putu Bambu

Jenis Pengembangan

      Kue putu bambu atau biasa dikenal orang dengan sebutan kue putu medan berasal dari Medan. Namun, saat ini, kue putu medan ini juga berkembang di berbagai daerah seperti Jakarta bahkan Malaysia. Seperti namanya, putu bambu adalah putu yang dibuat dengan menggunakan bamboo. Putu bambu terbuat dari tepung beras dan irisan gula jawa dimasak dalam bambu yang yang sudah dikemas sedemikian rupa dan diberi taburan parutan kelapa di atasnya.
      Ukuran putu bambu yang asli dari medan lebih besar dibandingkan putu bambu yang sering dijual karena bambu yang digunakan berukuran lebih besar. Selain itu, warna putu bambu aslinya adalah putih tidak seperti putu yang umum dijual yang berwarna hijau. Warna hijau ini merupakan modifikasi atas dasar permintaan pembeli dengan pemberian warna yang berasal dari daun pandan. Modifikasi lain yang terdapat pada putu bambu adalah selain taburan kelapa, putu bambu juga bertabur gula pasir.  Continue reading . . .

Toksikokinetik dan Toksikodinamik Asam Borak- Keracunan Makanan


           Asam borak (boric acid) dikenal sejak lama sebagai insektisida terutama untuk membasmi serangga, deterjen, mengurangi kesadahan dan antiseptik lemah (BPPOM RI 2004). Asam borak memiliki struktur kimiawi berupa H3BO3 dan merupakan racun yang bekerja dengan lambat (Cochran 1994). Namun saat ini penyalahgunaan boraks sering dilakukan terutama dalam pengawetan, memperbaiki warna, tekstur dan rasa pada suatu pakan/pangan yang seharusnya tidak dilakukan. Efek berbahaya dari penggunaan asam borak pada produk pakan/pangan adalah keracunan yang ditandai dengan gejala mual, muntah, diare, sakit perut dan bahkan kematian.
            Secara lengkap asam borak atau boraks terdiri dari atas tiga senyawa yaitu asam ortoborat (H3BO3), asam metaborat (HBO2), dan asam piroborat (H2B4O7) (Sugiyatmi 2006). Asam borak sendiri merupakan asam anorganik yang lemah, dapat larut dan dapat bersirkulasi dalam tubuh hewan/manusia (See et al. 2010). continue reading ....

Jumat, 04 November 2011

Pedoman Umum Gizi Seimbang


 
Sebagian besar orang mungkin belum kenal dengan istilah Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Tapi sebenarnya PUGS ini merupakan pengembangan dari istilah 4 Sehat 5 Sempurna yang sekarang tidak digunakan lagi di Indonesia.
Pedoman Umum Gizi Seimbang bertujuan untuk menyiapkan pola hidup sehat masyarakat Indonesia menghadapi tantangan masalah gizi yang sekarang cenderung beragam tidak hanya masalah kekurangan zat gizi, tapi juga kelebihan zat gizi yang marak terjadi di Negara berkembang dan Negara maju.
Perbedaan dari Prinsip 4 sehat 5 sempurna dan PUGS adalah sebagai berikut: pada prinsip 4 sehat 5 sempurna menyamaratakan kebutuhan gizi semua orang yang berusia di atas 2 tahun. Sedangkan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) memiliki prinsip bahwa tiap golongan usia, status, kesehatan dan aktivitas fisik memerlukan PUGS berbeda yang sesuai.
Menurut Prof.Soekirman, ahli gizi sekaligus guru besar dari Institut Pertanian Bogor (IPB), bila pola makan kita hanya berdasarkan pada susunan makanan yang terdiri dari 4 kelompok tanpa mempertimbangkan apakah jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan, maka pola makan itu dianggap tidak sehat. Continue reading . . .